SONETA GROUP dan GODBLESS “DAMAI DIUJUNG TAHUN”


Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih
Sumber Artikel Fb : Clipie Saleh

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih, orang di panggung dan orang memainkan alat musik

SONETA GROUP dan GODBLESS
“DAMAI DIUJUNG TAHUN”
Istora Senayan,31 Desember 1977

melihat foto-foto ini,Bang Haji Oma begitu atraktif saat berduet dengan Ahmad Albar, tanpa menenteng Gitar.
Kira – kira nyanyi bareng untuk Lagu apa ya ?
..Beruntung sekali yg bisa saksikan langsung saat itu …

Berikut ulasan Alvin Yunata dari Irama Nusantara ::

Hasil eksperimen Oma sejak tahun 1971 hingga 1975 inilah yang menjadi tonggak lahirnya genre dangdut. Formula Oma meledak, Orkes Melayu telah bertransformasi ke dalam format baru yang segar. Tidak ada istilah dangdut sebelumnya hingga pada suatu saat sebuah tulisan di majalah Aktuil yang sebenarnya sebuah celaan menyebut istilah dangdut bagi musik hasil transformasi Orkes Melayu ini.

Dangdut yang awalnya identik dengan musik di kampung-kampung kini mulai merambah kota perlahan-lahan, seperti di Jakarta di sebuah gang pengap Planet Senen, tempat pelacur, pemulung, maling, dan buruh jadi satu. Bagi orang yang pro terhadap konsep antikemapanan dalam bermusik, dangdut adalah simbol pemberontakan, mirip dengan spirit rock.

Mungkin ini juga menjadi salah satu mulainya pertikaian antara rock dengan dangdut. Dangdut sell out, para puritan Orkes Melayu Deli menolak revolusi musik dangdut, sementara dangdut mulai menempati panggung-panggung di Senayan dan yang jelas massa semakin kuat. Grass root, akar semakin kuat, cukong-cukong label rekaman mencium rupiah di sana.

Salah satu contoh adalah lahirnya Dangdut Version oleh Koes Plus, Bimbo, The Mercy’s, D’Lloyd, Favorite’s Grup hingga AKA mewakili keluarga besar Remaco sangat mendominasi. Kubu rock semakin gerah dengan pergerakan dangdut ini, mulailah muncul cercaan bertubi-tubi, julukan musik kampungan pun mulai melekat.

Kegilaan ini berakhir di penghujung tahun 1977 tanggal 31 Desember, konser damai digelar di Istora Senayan dengan sebutan panggung Duel Soneta dan God Bless, yang berujung aman.

OST. Dawai 2 Asmara – Cuma Kamu


TEKAD KUAT UNTUK KARYA HEBAT

Harapan besar Raja Dangdut Rhoma Irama terhadap sang anak Ridho Rhoma memang membuahkan hasil. Berkat ketekunan dan kekreativitasan, Ridho bersama grupnya, Sonet 2 Band sukses menebarkan pesonanya. Semua orang mengelu-elukan mereka sebagai revolusioner dangdut tanah air.

Setelah menorehkan berbagai penghargaan yang semakin melambungkan namanya, Ridho Rhoma tak berhenti sampai di sana. Sebagai rasa syukur atas kesuksesan yang ia terima, berbagai upaya dilakukan untuk membuktikan eksistensi sekaligus tekad yang kuat untuk menghasilkan karya hebat. Tak hanya di jalur musik, jejak Rhoma Irama di dunia film kini juga diikuti Ridho Rhoma.

Bermain film bisa dikatakan sebagai sesuatu yang baru dalam hidup Ridho Rhoma. Luasnya makna berkarya semakin membangkitkan motivasi Ridho untuk berkarier lebih baik. Dalam debut filmnya Dawai 2 Asmara, Ridho membawakan karya legendaris sang ayah berjudul Cuma Kamu. Saat dibawakan oleh Rhoma Irama dan Soneta Grup, lagu ini pernah menjadi hits di era 80an.

Sebagai seorang musisi, Ridho menyadari kewajibannya untuk selalu mempersembahkan sesuatu yang baru. Sehingga sebagai pemanasan untuk album keduanya, ia mengaransemen lagu Cuma Kamu dalam dua versi yang unik dan berbeda (ksh).

Sumber Berita : Liputan6.com

Tanya Jawab Seputar Musik Bersama Rhoma


Info Soneta : Muhamad Nur

a1599095430_30195878_2988229Scene 20
Int. Siang hari : Aula Attahiriyah
Pelaku : KH ALWI, RHOMA, LAILA, AHMAD Cs, FIGURAN

Pertama camera mendapatkan FS para pelajar laki2 dan perempuan yang duduk dengan teratur kemudian camera panning menyelusuri aula tersebut, hingga pada suatu sudut camera menangkap KH Alwi dengan beberapa ulama duduk pada deretan tersendiri. Kemudian CUT TO mendapatkan MCU Rhoma, selanjutnya camera track back sampai mendapatkan Rhoma, UstadzAnwar dan beberapa ustadz lainnya (FS). Insert : M.C.U Laila yang berdebar-debar. CUT TO Achmad sedang kasak kusuk, rupanya mereka sedang menyusun pertanyaan2

KH ALWI :

(CU) Ustadz Anwar silakan dimulai.

(Ustadz anwar yang rupanya bertindak sebagai Moderator dalam diskusi itu, segera menaiki mimbar.)

USTADZ ANWAR :

Almuhtarom KH Alwi, para alim ulama yang kami muliakan dan para hadirin yang berbahagia, adapun tujuan diskusi kita pada hari ini, adalah membicarakan kedudukan musik dalam hukum Islam khususnya musik Soneta dibawah pipimpinan Rhoma. Untuk menambah pengetahuan kita, dengan catan bil hikmah. Dan kami mohon agar para hadirin sudi mentaaati peraturan2 tanya jwab nanti sebagai berikut :
Pertama, setiap penanya hanya diberikan kesempatan satu pertanyaan. Kedua, apabila terjadi pertentangan kita harus kembali kepada Al Quran dan Hadits. Ketiga, selama dialog berlangsung kami harapkan para hadrin supaya tenang.

(Kemudian Ustadz Anwar menoleh kepada Rhoma)

USTADZ ANWAR :

Bagaimana bung Rhoma, bisa dimulai?

RHOMA :

Silakan

USTADZ ANWAR :

Nah, para hadirin dengan bismillah kita mulai acara ini, silakan…

(Maka camera mendapatkan Husen diantara pelajar2 mengacungkan tangannya)

USTADZ ANWAR :

Kepada Saudara Husen, kami persilahkan.

(Maka Husenpun bangkit menuju mimbar. Setelah memberi hormat kepada KH Alwi dan para ulama)

HUSEN :

Assalamualaikum Wr Wb. Pertanyaan saya adalah dalam lagu LAA ILLAHA ILLALLAH Saudara Rhoma telah berani mendendangkan ayat2 suci Al Quran dengan musiknya yang membuat penggemarnya cenderung untuk berjoget. Jadi dengan menempatkan ayat2 suci yang tidak pada tempatnya itu, jelas Rhoma Irama telah merendahkan Firman Allah. Yang saya ingin tau apa dalil2 bung Rhoma tentang hal itu. SEkian.

(Kemudian Husen menuruni mimbar dan kembali ketempat duduknya semula. Sementara terdengar riuh kecil dari para hadirin yang menanggapi pertanyaan Husen).

USTADZ ANWAR :

(sambil mengetuk2an palu diatas meja). Para hadirin diharap tenang. Kepada Saudara Rhoma Irama waktu dan tempat kami persilahkan.

RHOMA :

Asslamualaikum WR Wb. jawaban saya atas pertanyaan saudara…

PARA PELAJAR :

Husen…

RHOMA :

Ya, saudara Husen..adalah sebagai berikut, saya tidak merasa mendendangkan Surat Al Ikhlas didalam lagu LAA ILAAHA ILLALLAH dengan musik dangdut. Justru Surat Al Ikhlas saya tempatkan pada intro lagu, sedangkan yang saya iringi dengan beat musik adalah terjemahannya. Kedua, menanggapi pendapat saudara Husen bahwa saya telah menempatkan Firman Allah didalam musik untuk berjoget, itu bukan tujuan saya. SEandainya ada penggemar yang berjoget dengan lagu LAA ILAAHA ILLALLAH, itu adalah kekhilafan sipenggemar tadi dalam menerima lagu LAA ILAAHA ILLALLAH. SEkian semoga saudara puas dengan jawaban saya.

(Kembali camera mendapatkan para pelajar yang riuh sekali. Insert Laila merasa puas.Insert Achmad yang cemburu. Kali ini camera kembali mendapatkan moderator menenangkan para hadirin.)

MODERATOR :

Sekali lagi kami mohon para hadirin agar bisa tenang. Nah kita lanjutkan pada pertanyaan yang berikutnya.

(Kali ini dengan serempak beberapa orang hadirin mengacungkan tangan)

MODERATOR :

Kesempatan kedua kami berikan kepada….saudara Said. Waktu dan tempat kami persilakan.

SAID :

(SEtelah menaiki mimbar) Assalammualaikum Wr Wb. Didalam lagu LIMA, saudara RHoma Irama telah membacakan sebuah hadits Nabi. Tapi ternyata Rhoma Irama telah memutar balikkan hadits tersebut. Pertanyaan saya adalah, apa tujuan Rhoma dengan pemutar balikkan itu.

(Kembali camera mendapatkan Laila yang tegang. Insert KH Alwi dengan para ulama yang semakin serius mengikuti acara itu.

RHOMA :

Terima kasih atas pertanyaan saudara. Alhamdulillah, saya tidak merasa “MEMUTAR BALIKAN” hadits tersebut. Karena kalu “MEMUTAR BALIKAN” itu berarti ada maksud2 tertentu untuk menyimpangkan tujuan daripada Sabda Nabi. Tetapi yang benar, saya “TERBALIK” mengucapkan dua buah kata pada baris ketiga dari hadits itu. Saya mengatakan, SYUGH”LAKA QABLA FAROO GHIKA sedangkan yang benar adalah FAROOGHOKA QOBLA SYUGHLIKA yang maksudnya, gunakanlah waktu luang kamu sebelum datang kesibukanmu. Jadi terbaliknya hadits itu jelas tidak merubah aqidah atau Syariat Islam. Jelasnya “MEMUTAR BALIKAN” itu tidak sama dengan “TERBALIK”, sebagai manusia saya tidak luput dari sabda Nabi yang berbunyi AL INSANU MAHALUL CHOTO’U WANNISYAN bahwa manusia itu tempat khilaf dan lupa. Dan Alhamdulillah dalam rekaman yang selanjutnya susunan yang terbalik itu, sudah saya perbaiki. SEkian jawaban saya.

(Rupanya suasana diskusi kian lama ian hangat juga. Yang ternyata jawaban2 Rhoma cukup memuaskan segenap hadirin. Diantara murid2 yang pro Rhoma, ada juga yang tidak bisa menahan emosinya, bertepuk tangan. Rupanya Moderator yang sudah bosan menenangkan suasana, langsung saja melanjutkan acara tersebut.

MODERATOR :

Kita lanjutkan. Msih ada yang mau bertanya ?

(Kalii ini dengan bersemangat Ahmad mengacubgkan tangannya, kenudian dipersilahkan oleh Moderator untuk menaiki Mimbar. Mungkin karena begitu semangatnya, Achmad lupa mengucapkan salam dia langsung saja berbicara.)

ACHMAD :

Kita tadi telah sama2 mendengarkan dua buah pertanyaan yang sudah dijawab oleh saudara Rhoma dengan cukup memuaskan, tapi kali ini saya ada usul kepada saudara moderator untuk berdialog langsung dengan saudara Rhoma Irama, mengingat pertanyaan saya ini agak panjang. Bagaimana saudara moderator ?

(Hadirin menajdi riuh, mereka antusias sekali dengan apa yang akan terjadi. SEmentara Laila semakin berdebar2, dia khwatir kalau Rhoma tidak mampu menjawab pertanyaan2 yang akan dilancarkan oleh Achmad. Moderator dengan bergegas menghampiri KH Alwi untuk meminta pendapatnya. Kelihatan KH ALwi mengabulkan usul Achmad).

MODERATOR :

(Setelah diatas mimbar) Baiklah para hadirin,usul saudara Achmad kami terima. Dan bagaimana saudara Rhoma ?

(Rhoma Irama memberikan isyarat setuju)

ACHMAD :

Baik. Tentunya saudara sudah membaca suatu berita di surat kabar bahwa saudara telah mengkomersilkan agama…bagaimana pendapat saudara ?

(Insert ; suasana hadirin yang tegang)

RHOMA :

Innamal A’malu Binniah. Perbuatan manusia tergantung niatnya. Dan tidak ada seorangpun yang tahu apa niat saya, kecuali Allah dan saya sendiri. Jadi kalau ada yang mengatakan saya mengkomersilkan agama, itu alah suatu dugaan….bukan suatu kepastian.

ACHMAD :

OK…SEkarang coba jelaskan apa niat saudara dengan membawa-bawa agama kedalam musik?

(Insert : Laila, para hadirin, KH Alwi yang semakin tegang)

RHOMA :

Musik dalam pandangan saya bukan hanya sekedar hiburan saja, atau sebagai bunyi2an pengiring tari2an tetapi ternyata musik itu bisa digunakan sebagai sarana da’wah yang ampuh sekali. Pada umumnya manusia itu berat sekali untuk menghadiri Majelis Ta’lim. Apalagi anak-anak muda. Merewka lebih gandrung kepada hiburan-hiburan misalnya saja musik. Nah, melalui kesenangan mereka itulah saya seru mereka ke jalan Allah.

(SAmpai disini hadirin yang pro kepada Rhoma dengan spontan menyambut argumentasi Rhoma dengan tepukan tangan dan yel2. Inert Laila yang mennggenang air mata terharu.)

RHOMA :

Yang kedua, mungkin saudara2 masih ingat, ditahun yang silam bagaimana kebudayaan Barat begitu mempengaruhi pemuda2 kita melalui musik2 mereka. Sehingga yang namanya kesenian saat itu betul2 merupakan terompet setan, yang jauh dari agama dan Ketuhanan. Nah, kemunculan SONETA adalah, justru untuk mengimbangi kebudayaan Barat yang melanda itu..

Dikutip dari Naskah Skenario asli Film : PERJUANGAN DAN DOA yang ditulis sendiri oleh Rhoma Irama tahun 1979.

Demikianlah, Rhoma dengan begitu pintarnya memasukkan argumentasinya akan semua pertanyaan, cercaan dan hujatan yang ditujukan pada dirinya dalam skenario film tersebut.

(Rhoma Irama-Soneta Group: Satu Bab Dalam Sejarah Musik Indonesia, halaman 44-46/Muhamad Nur)

Bang Rhoma Merasa Kehilangan Atas Kepergian Meggy Z


Info Soneta : Rajadangdut

31849475Innalillahi wainaillaihi rojiun, hari ini kalangan musik dangdut kehilangan salah satu tokoh seniornya. Meggy Z alias Zakaria yang akrab disapa Abang atau Ayah Kia telah menutup mata selama-lamanya, tadi malam, Rabu (22/10) di RS Bunda Margonda, Depok. “Kita kehilangan seorang penyanyi bersuara merdu yang berdedikasi besar terhadap musik dangdut,” ucap Raja Dangdut, Rhoma Irama.

Setahun belakangan diakui, almarhum Meggy Z sempat dirawat serius karena serangan jantung. Hingga pagi ini belum diperoleh informasi penyebab kematian pelantun lagu Sakit Gigi itu.

Belum diperoleh juga kepastian di mana tempat pemakamannya. Sejumlah rekan dan kerabat kini berdatangan ke rumah duka di bilangan Cipayung, Jakarta Timur.

Ucapan Selamat Bang Haji Kepada SBY-BUDIONO


Info Soneta : Rajadangdut

sby_boedionoRaja Dangdut Rhoma Irama menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya kembali Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI dan Boediono sebagai Wakil Presiden.”Kita harapkan para pemimpin bangsa lebih memperhatikan kesejahteraan dan pendidikan rakyat serta penegakan hukum,” ucap Bang haji usai menyaksikan pelantikan kedua pemimpin negara, Selasa (20/10) sore.

Menurut Rhoma, sejauh ini pada periode pertama kepemimpinan Presiden SBY mulai terasa adanya peningkatan kesejahteraan serta pendidikan maupun upaya penegakan hukum. Kendati demikian, tambahnya, masih terlihat adanya kekurangan di sana-sini pada upaya perbaikan bangsa. Kenyataannya, rakyat masih mempercayakan SBY kembali memimpin bangsa.

“Melihat perjalanan ke belakang, harapan itu mudah-mudahan masih bisa dilaksanakan,” katanya lagi. Ditambahkannya, kesejahteraan suatu masyarakat adalah hal utama yang harus didukung peningkatan tingkat pendidikannya. Karena hanya dengan peningkatan mutu pendidikan kita bisa menghasilkan generasi penerus yang bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Akhirnya, Bang Haji beserta kru Rajadangdut.com menyampaikan:

SELAMAT ATAS DILANTIKNYA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN YANG BARU HASIL PILIHAN RAKYAT!

Rhoma Irama Tolak Miyabi


Info soneta : Rajadangdut

miyabiRamainya pemberitaan tentang Maria Ozawa alias Myabi si bintang porno dari Jepang, mengundang komentar Rhoma Irama. “Sebaiknya Miyabi memang tak perlu datang ke Indonesia,” katanya, Kamis lalu.

Sang  Raja Dangdut ini gembira mendengar kemungkinan batalnya Miyabi datang dan bermain film di tanah air. Pasalnya, sambung Bang Haji, imej atau citra negatif yang disandang Miyabi sangat bahaya. “Meskipun dia tidak bermain untuk film porno karena kita sudah punya UU Anti Pornografi, tetapi imejnya sangat negatif. “Jangan sampai Miyabi menjadi idola anak-anak muda karena sangat berbahaya secara moral,” tambahnya.

Rhoma menyayangkan munculnya ide produser yang ingin mendatangkan Miyabi hingga menimbulkan polemik di media massa. “Sekarang saja sudah membuat nama Miyabi meluas dan membuat penasaran,” katanya. Menurut Bang Haji, sebaiknya polemik ini dihentikan dan Miyabi tak perlu datang untuk main film di sini. Bukankah kita lebih baik mengedepankan anak bangsa yang bisa tampil menghibur dengan tetap menjaga kesopanan ?

PAMMI Daerah Selenggarakan Lomba Penyanyi/ Group Dangdut


Info Soneta : Rajadangdut

dangdutUsai lebaran kemarin, Sang Raja Dangdut Rhoma Irama sibuk memberikan perhatian pada kepengurusan Persatuan Artis Musik Melayu (Dangdut) Indonesia (PAMMI). Maklumlah, Rhoma adalah Ketua Umum organisasinya para artis dangdut tersebut. “Beberapa pengurus daerah saat ini sedang mempunyai kegiatan, sehingga saya perlu memberikan dukungan,” katanya.

Disebutkannya, dua daerah yang tengah menyelenggarakan lomba atau festival penyanyi maupun grup, yakni Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Nantinya, sambung Bang Haji, daerah-daerah lain akan menyusul menyelenggarakan lomba yang sama. “Seterusnya Insya Allah kita akan melanjutkan ke tingkat nasional,” ucapnya, meskipun Bang Haji belum memastikan kapan penyelenggaraan lomba sejenis akan mencapai puncaknya. “Sekarang ini yang penting berjalan dulu di beberapa daerah,” katanya lagi.

Dangdut Soneta dimusuhi TVRI


KELUH KESAH SEORANG HAJI.

opaIrama dangdut dengan pop indo bedanya cuma sedikit, yaitu soal gendang. Dangdut pakai gendang sedangkan pop indo tidak. Tapi lantaran soal gendang itulah sampai sekarang H. Oma Irama tidak dapat memunculkan dangdutnya dikaca televisi.-Ada pengaruh krbudayaan asing disana – kata salah seorang yang kenetulan punya fungsi penting di TVRI stasion DKI.
Mungkin untuk menanangulangi persoalan ini, H. Oma Irama kemudian mengambil jalan tengah, satu-satunya jalan yang mampu dilakukannya untuk memenuhi permintaan penggemarnya yang bejibun. Dia pindah jalur ke Pop Indonesia. Rekaman Perdana yang berisikan lagu Luka dan Derita, Bulan, Remaja, Sepi, dsbnya. Bagaimana kelanjutannya?.- Saya masih pesimis bisa muncul di TV-ucap Oma kepada TOP. Keluh kesahnya ini kemudian dilanjutkannya dengan sebuah kalimat yang nadanya sedikit berang.-Sekarang bukan lagi soal dangdut tapi sudah merambat kepersoalan pribadi.-
Myatanya memang benar, diberbagai koran telah disiarkan bahwa pada tanggal 3 April H. Oma Irama akan hadir di layar TV membawakan lagu pop Indo. Ternyata, setelah kesempatan itu datang, sang Haji ternyata tidak dimunculkan. Apa sebabnya? Wallahuallam….!
Kalau dipikir-pikir, tuduhan Oma Irama yang mengatakan bahwa TVRI ada persoalan “pribadi” dengannya mungkin banyak benarnya. Misalnya tentang soal diatas tadi, yaitu batalnya dia muncul lantaran sesuatu sebab yang tidak diketahui. Padahal asal muasalnya Oma Irama jadi tukang dendang bermula dari jalur pop Indo. Ingat saja duetnya dengan Inneke Kusumawaty beberapa tahun yang lewat.
Kemudian tentang alasan TVRI yang yang mengatakan dang dut membawa pengaruh kebudayaan asing, kenapa lagu-lagu Barat yang jelas-jelas asing bisa lolos?- Soalnya lagu barat sudah berkembang lama dangdut belum, jadi perkembangannya masih bisa dibendung- demikian argumentasi salah seorang dari TVRI yang tidak mau namanya disebutkan. Okelah, tapi kenapa dang dut Emilia Contessa, Muchsin Alatas bisa diktengahkan? apakah karena mereka muncul dengan sponsor perusahaan rekaman?- Itu sih bukan dangdut, itu Pop Melayu- kata sebagian pengamat dan orang TV. Nah, kalian bisa menilai sendiri, apakah lagu seperti Karena Judi (Muchsin) atau Pusing-pusing (Emilia) itu masuk kategori dang dut atawa Pop melayu. Yang jelas, PT. YKAWI ssudah mrelakan diri jadi sponsor untuk memunculkan Oma Irama seperti yang dilakukan juga perusahaan-perusahaan rekaman lain, tapi nyatanya pihak TVRI tetap memalang pintu, khususnya untuk H. Oma Irama.
(MARTHA/TOP 75/1977)

Info Soneta : Muhamad Nur

Happy birthday to Soneta Group


Happy birthday to Soneta Group

13 Oktober 2009,SONETA genap berusia 36 tahun, Saya Yudikelana mewakili teman2 fans Lainnya “SONIA” Soneta Mania dimanapun berada mengucapkan ‘ Selamat Ulang Tahun Buat Soneta Group ‘ Semoga tambah berjaya diudara Abadi Dihati para penggemarnya… Amin..

Info Soneta : Nur Muhamad

Rhoma Masih Prihatin Terhadap Dangdut


Sumber Berita Rajadangdut

rhomaRaja Dangdut Rhoma Irama masih memprihatinkan pertumbuhan musik dangdut yang terancam kehancuran fatal. “Penyebabnya sepele. Sepanjang masyarakat masih menyukai erotisme dalam musik dangdut, maka jangan harap musik itu bisa langgeng. Masyarakat akan muak dengan dangdut,” ujar Rhoma di Jakarta, kemarin. Karenanya Rhoma menyarankan, jika ingin melihat dangdut tetap disukai, maka pencinta dangdut harus konsekuen memerangi goyangan erotisme di musik dangdut. Dikemukakannya, tanpa goyang erotis musik dangdut dapat berkembang dengan baik.

Diakui, saat ini perjalanan musik dangdut memang sedang jeblok. Itu disebabkan oleh dua faktor besar, yakni faktor internal dan eksternal. “Sekarang peminat dangdut memang sedang turun, tidak seperti beberapa waktu lalu, ketika tidak ada televisi yang tidak memiliki acara dangdut. Karena itu, kemudian terjadilah euforia dangdut dan banyak penyanyi dangdut yang muncul asal jadi. Ditambah lagi muncul erotisme di dangdut,” kata Rhoma. Faktor erotisme ini katanya, membuat penggemar dangdut dari kalangan menengah ke bawah dan kalangan religi yang mendominasi meninggalkan dangdut. Mereka menganggap musik dangdut menjijikan dan mesum.

“Karena itu, selama erotisme masih dominan di dangdut, dangdut tidak akan pernah bangkit lagi. Erotisme di musik dangdut ini sudah keterlaluan. Dia mengancam kelangsungan hidup dangdut, sementara musik rock dan pop hampir tidak ada unsur erotismenya,” ujar Rhoma.

Faktor kedua adalah faktor eksternal yang menyangkut sunatullah. Dalam kehidupan selalu ada siklus dominasi. “Kalau dalam sepak bola kesebelasan Brasil tidak selalu juara, dan dalam dunia bulu tangkis Indonesia tidak selalu juara, di musik juga demikian. Dangdut tidak selalu dominan,” kata Rhoma.

Sebenarnya, menurut ayah kandung Ridho Rhoma ini, hadirnya Ridho sudah menjadi lokomotif pembangkit dangdut. Tapi sayang, belum diikuti penyanyi dan grup dangdut lainnya.