Alam


Anugerah Dangdut TPI 2002
”Rekayasa Cinta” Raih Penghargaan Terbanyak

Jakarta,
Bukan rekayasa jika malam puncak Anugerah Dangdut (AD) TPI 2002 yang digelar di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (5/9) malam, didominasi oleh lagu Rekayasa Cinta. Selain menyabet penghargaan bergengsi sebagai lagu dangdut terbaik, lagu ciptaan Munif Bahasuan yang diaransemen Mara Karma ini juga berhasil terpilih sebagai pemenang aransemen lagu dangdut trendi terbaik tahun ini.


ANUGERAH DANGDUT – Penyanyi dangdut, Alam mengangkat piala Seruling Emas yang diraihnya dalam malam Anugerah Dangdut TPI 2002 di Stadion tenis tertutup Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9) malam. Ia memenangi kategori penyanyi pria pendatang baru terbaik melalui lagu yang berjudul ”Mbah Dukun”.


Tak hanya unggul dari segi teknis, Rekayasa Cinta juga menerima penghargaan khusus lirik lagu dangdut terbaik. Sang pelantun lagu, Camelia Malik, melengkapi kesuksesannya dengan meraih gelar penyanyi wanita terfavorit pilihan pemirsa.
Di lain pihak, pelantun lagu Mimpi Terindah Elvy Sukaesih berhasil menyisihkan empat penyanyi dangdut lainnya termasuk Mia –panggilan akrab Camelia Malik—sebagai penyanyi rekaman dangdut wanita terbaik. Kategori yang sama untuk pria, jatuh ketangan Meggy Z lewat lagu Permisi, mengalahkan para saingannya termasuk Imam S Arifin dengan Durian Jatuh-nya yang terpilih sebagai penyanyi pria terfavorit.
Alik Ababiel dengan lagu Ku Ingin yang dibawakan Rita Sugiarto berhasil menyabet aransemen lagu dangdut terbaik. Penyanyi senior H Rhoma Irama dengan lagunya Syahdu juga kebagian satu gelar sebagai penyanyi rekaman lagu dangdut cover version terbaik.
Kategori penyanyi pendatang baru, seperti dugaan banyak orang, diraih Alam yang berhasil menyandang gelar penyanyi rekaman lagu dangdut pendatang baru pria terbaik. Bahkan lagu yang dibawakannya, Mbah Dukun karangan Endang Kurnia, berhasil menjadi lagu dangdut favorit pilihan pemirsa.
Tiga penghargaan untuk kategori musik dangdut etnik, masing-masing jatuh ke Aas Rolani lewat Njaluk Sing Dawa sebagai penyanyi rekaman terbaik, Hendro Saky sebagai aransemen lagu dangdut etnik terbaik lewat lagu Rondo Gandrung dan Pengen Ngombe karya Didi Kempot keluar sebagai lagu dangdut etnik terbaik.
Jika Rekayasa Cinta berjaya untuk penghargaan kategori musik, sebaliknya penghargaan kategori video klip banyak didominasi oleh lagu Hati Ini Selalu Milikmu yang dibawakan Ikke Nurjanah.
Dibawah besutan sutradara Dimas Djayadiningrat, video klip Hati Ini Selalu Milikmu memboyong tiga dari lima penghargaan yang disediakan, yaitu penata artistik, penata sinematografi dan video klip terbaik ADTPI 2002. Kesuksesan Hati Ini Selalu Milikmu semakin lengkap karena terpilih sebagai video klip terfavorit pilihan pemirsa.
AD TPI yang digelar untuk kelima kalinya ini total memperebutkan 22 penghargaan yang terbagi atas tiga ketegori besar, yaitu 15 penghargaan musik, 5 penghargaan video klip dan empat penghargaan pilihan pemirsa dan satu penghargaan khusus. Peserta ADTPI 2002 ini diambil berdasarkan lagu dangdut yang ditayangkan di TPI mulai 1 Januari-Mei 2002 yang berhasil memasukkan 165 lagu.

Wajah Lama
Keluarnya nama-nama penyanyi maupun musisi senior sebagai juara, sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak nama-nama nominasi diumumkan. Kategori-kategori unggulan semacam penyanyi rekaman dangdut, lagu dangdut dan aransemen dangdut terbaik semuanya dipenuhi wajah-wajah lama, seputar Camelia Malik dengan Rekayasa Cinta-nya, Elvy Sukaesih dengan Mimpi Terindah serta Cici Faramida dengan Tak Terpisahkan untuk wanita. Sementara untuk penyanyi pria, nominator penyanyi rekaman dangdut terbaik juga dipenuhi nama-nama senior seperti Meggy Z dan Mansyur S.
Untuk kategori lagu dangdut terbaik pun, pencipta lagu kawakan masih mencuat, seperti Munif Bahasuan atau Chossy Pratama, termasuk Deddy Dhukun—yang sebelumnya lebih dikenal di jalur pop—sebagai pencipta lagu Tak Terpisahkannya Cici Faramida. Kategori aransemen juga mengalami nasib sama dengan masuknya nama seperti Hendro Saky, Alik Ababiel, Mara Karma serta Endang Kurnia yang dikenal sebagai pencipta sekaligus pengaransemen lagu Mbah Dukun yang dibawakan Alam.
Nama nominator yang hanya itu-itu saja sedikit banyak disebabkan turunnya jumlah penyanyi yang memproduksi album rekaman selama satu tahun terakhir. Seperti diakui sejumlah penyanyi, ini disebabkan tingkat pembajakan yang amat tinggi.
”Selain itu, produser juga tidak berani menelurkan new comer karena gambling dan takut nggak laku,” sahut Rita Sugiarto yang mendukung jika regenerasi harus terus dilakukan.
Meski masih dominasi muka-muka lama, Munif Bahasuan yang merupakan salah seorang anggota tim verifikasi ADTPI 2002 mengatakan tahun ini banyak kemajuan yang dicapai. Misalnya dalam komposisi penjurian tahun ini mengalami perubahan signifikan dengan lebih banyak melibatkan insan atau mussi dangdut (80:20). Ini dilakukan demi memperoleh penilaian yang seobyektif mungkin.
Yang juga menggembirakan, imbuh Munif, adalah kenyataan bahwa lagu dangdut jiplakan tahun ini menurun jumlahnya. ”Tahun ini kami mengambil kebijakan tidak akan memasukkan lagu jiplakan dan lagu yang dibawakan penyanyi asing,” tegas Munif yang terpaksa mencoret nama penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza.
Baik Munif, Mara Karma, dan Dimas Djayadiningrat mengakui, banyak di antara anggota tim verifikasi maupun anggota tim dewan juri ADTPI 2002 yang meraih penghargaan. Tapi, mereka bersikeras bahwa panitia menerapkan sistem penjurian prorata. Artinya juri yang bersangkutan dilarang untuk memberikan nilai jika karyanya masuk nominasi dan nilai yang diambil hanya berdasarkan nilai rata-rata saja.
”Ini dilakukan supaya fair,” cetus Dimas yang juga tercatat sebagai anggota dewan juri bersama Mara Karma, masing-masing sebagai juri video klip dan musik. Ini adalah kali pertama keikutsertaan Dimas dan langsung meraih penghargaan ADTPI.
Tak heran dengan sistem penilaian dan penjurian yang baru, Munif dan Elvy Sukaesih menilai penjurian tahun ini adalah yang paling mendekati ideal. ”Tahun ini kualitasnya luar biasa,” sahut Munif yang juga memuji kehadiran Alam sebagai penyanyi pendatang baru yang membawa warna segar dengan menggabungkan antara musik dangdut dengan trash metal.

Rhoma Irama


Rhoma Irama
Rhoma
Rhoma Irama
Laki-Laki
Islam
Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1946

Biografi :

Raden Oma Irama atau Rhoma Irama dikenal sebagai penyanyi dangdut senior dan juga bintang film. Semula lebih dikenal dengan nama Oma Irama, namun setelah pulang dari menjalankan ibadah haji namanya berganti, R.H. Oma Irama atau Rhoma Irama.

Bersama grup musik Soneta yang dipimpinnya, penyanyi yang banyak membintangi film-film dakwah Islam ini telah menjadi legenda musik dangdut Indonesia dan memplokamirkan musiknya sebagai musik dakwah (Voice of Moslem) sejak 1973. Keseluruhan lagu yang jumlahnya ratusan diciptakan sendiri oleh mantan suami Veronica (alm) ini.

Rhoma sendiri adalah suami penyanyi dangdut Rica Rachim, yang dinikahinya sekitar tahun 1984. Pernikahan itu pun berlangsung diam-diam, karena pada saat itu Rhoma masih berstatus suami Veronica (alm). Baru tahun 1985 Rhoma menceraikan Veronika secara resmi.

Sejarah seperti terulang, Rhoma juga pernah menikah secara sirri (diam-diam) dengan aktris Lely Angraeni atau Angel Lelga). Pernikahan mereka tidak tercium media, baru diketahui setelah resmi Rhoma menceraikan Angel lewat konferensi pers.

Rhoma juga terlibat perseteruan dengan penyanyi Goyang Ngebor, Inul Daratista, yang oleh Bang Haji dianggap telah mencemari dangdut yang telah dibangunya dengan goyangan-goyangan erotis. Perseteruan Bang Haji-Inul ini semakin melebar dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan aktris, selain pada saat itu juga tengah diperbincangkan undang-undang anti-pornografi dan pornoaksi.

Hingga kini Rhoma masih eksis bersama Sonetanya dan aktif memimpin PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), selain sejumlah organisasi sosial dan dakwah yang digelutinya.

Arsip Berita Foto:
Rhoma Irama
Rhoma Irama
Rhoma Irama

Rhoma Irama
Foto Galeri:
Rhoma Irama
Rhoma Irama
Rhoma Irama

Apa kata fans tentang Rhoma Irama :

Itje trisnawati


Itje Trisnawati
Itje
Itje Trisnawati
Perempuan
Islam
Tasikmalaya, Jawa Barat
Biografi : Itje Trisnawati adalah salah seorang penyanyi dangdut populer pada tahun 1980-an. Lagu terkenalnya berjudul Duh Engkang ciptaan HB. Mohctar, dengan memadukan goyangan tari jaipong. Kesuksesan ini pun terulang saat merilis lagu Goyang Kerawang beberapa tahun kemudian.

Kepopuleran Itje dalam perjalanan karirnya juga didukung oleh langkah kontroversialnya. Ia menikah dengan seorang komedian, aktor dan pengusaha Edy Sud, yang usianya bertaut jauh dengan dirinya. Dari pernikahannya dengan duda beranak empat itu, Itje pun akhirnya bercerai pada Maret 2004, dengan dikaruniai dua anak.

Dalam proses perceraiannya, Itje menghadapi masa sulit, karena bersamaan saat itu Edy Sud mulai sakit-sakit. Disusul perseteruannya dengan anak Edy Sud dari istri sebelumnya, Indah Safariani, terkait hak waris. Berikutnya beberapa bulan pasca vonis perceraiannya, tepatnya 16 Agustus 2005 Edy meninggal dunia.

Namun demikian, sekitar tujuh bulan pasca vonis perceraiannya Itje justru menikah dengan pria bernama Agung Indra Permana Sarwono, pada 9 Oktober 2004, seorang pengusaha otomotive. Merebak juga isyu, bahwa keduannya telah menjalin hubungan semenjak Itje masih menjadi istri sah Edy Sud. Bahkan hal ini sempat menjadi persoalan saat perseteruannya dengan Indah Safariani.

Belakangan diberitakan, Itje yang berencana akan kembali terjun dalam dunia intertainmen ini, harus menjanda kembali. Tepatnya Selasa dini hari, 30 Oktober 2007, suaminya, Agung Indra Permana Sarwono, meninggal dunia, akibat serangan jantung.

Itje Trisnawati
Foto Galeri:
Itje Trisnawati
Itje Trisnawati
Apa kata fans tentang Itje Trisnawati :

Indra L Bruggman


Indra L Bruggman
Indra
Indra Lesmana Bruggman
Laki-Laki
Tasikmalaya, 08 Mei 1981
Hobby
:
Sport
Tinggi Badan
:
180 cm
Biografi : Indra Lesmana Bruggman lebih populer dengan Indra L. Bruggman. Lajang berdarah Belanda-Sunda ini lahir di Tasikmalaya, 8 Mei 1981.

Sejak masih sekolah dasar, Indra telah sering menjuarai lomba peragaan busana di kota kelahirannya.

Saat di bangku sekolah menengah pertama tepatnya pada tahun 1995, Indra mengikuti ajang pemilihan coverboy Aneka dan berhasil menjadi salah satu finalis.

Tak lama setelah itu, Indra memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Ia kemudian mengikuti casting dan langsung terpilih menjadi pemeran utama sinetron JINNY OH JINNY produksi Multivision Plus, bersama Diana Pungky.

Tak ayal lagi sinetron inilah yang melambungkan namanya. Aktingnya yang natural membuat Indra kemudian kebanjiran order untuk bermain sinetron.

Tak hanya sinetron, Indra pun membintangi beberapa iklan, diantaranya Sandal Dakkar, Krating Daeng, So Klin Pewangi, Sepatu Hasenda.

Ketenaran yang diperolehnya harus ditebus dengan terpaan gosip tiada henti. Mulai dari gosip Indra yang berganti-ganti pacar, Indra sebagai pengguna narkoba, sampai gosip bahwa mantan pacar Helmalia Putri ini adalah gay.

Indra L Bruggman
Indra L Bruggman
Foto Galeri:
Indra L Bruggman
Indra L Bruggman
Indra L Bruggman
Apa kata fans tentang Indra L Bruggman :

Vety Vera


Kalo yang ini gmn?……….

Vety Vera
Vety
Vety Vera
Perempuan
Islam
Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 November 1973
Biografi : Vety Vera dikenal sebagai sosok penyanyi dangdut, yang atraktif dengan tarian lincahnya. Vety yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 November 1973 itu sangat terkenal dengan lagu hit-nya, Sedang-Sedang Saja.

Lewat lagu tersebut kakak kandung Alam ini berhasil meraih HDX Award dan tampil keliling ke Amerika Serikat (AS), Belanda, Inggris, Prancis dan Hongaria pada 1995.

Anak sulung pasangan H. Ibrahim dan Hj. Enok Emi ini, dalam perjalan bermusiknya telah merilis album Si Ujang, Sedang-sedang Saja, Suratan Cintaku, Kok Masih Kurang, Kira-kira Dong, Jakarta dan Kasihku, Repot Ganti Baju, Terus terang Saja, Macho, Diraba-raba dan Gerimis.

Dalam perjalanan hidupnya Vety pernah menikah dengan Ronny Fathony, seorang penyiar radio. Dari perkawinan yang kemudian berpisah pada 2004 itu dikaruniai anak laki-laki, Daffa Veron Abdalla. Baru pada 15 Juli 2006, ia kembali menikah dengan pria bernama Suparno.

Foto Galeri:
Vety Vera
Vety Vera
Vety Vera
Apa kata fans tentang Vety Vera ?

Evie Tamala


_____________________________________________________________________

Evie Tamala
Evie
Cucu Suryaningsih
Perempuan
Islam
Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 Juni 1969
Biografi : Cucu Suryaningsih, demikian nama asli penyanyi dangdut Evie Tamala yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 Juni 1969. Namanya popular sebagai penyanyi setelah popular membawakan lagu Selamat Malam, dan kemudian disusul lagu Cinta Ketok Magic dan Dokter Cinta. Namun sebelumnya Evie, hanya dikenal sebagai penyanyi group orkes melayu Sinar Remaja, yang sekedar menerima undangan hajatan.

Perempuan yang pernah tampil dengan nama panggung Uce Arifina itu, mendapat ‘berkah’ setelah pertemuannya dengan pencipta lagu sekaligus produser lagu dangdut, Muchtar B. Lewat debut lagu ciptaan Muchtar B, dirinya berkesempatan masuk dapur rekaman, meski untuk lagu pertama hasilnya masih mengecewakan. Baru kemudian, dengan lagu Tang Ting Tong Der (1998), namanya mlai dikenal masyarakat meski dinilai belum mampu mengangkat sosok dirinya dalam belantika musik dangdut Indonesia.

Kemudian, lewat album ketiganya, Dokter Cinta, nama Evie semakin popular, ditambah dengan penampilan pelawak Doyok Sudarmadji, yang tampil komedi dalam video klip lagu tersebut. Disusul kemudian album-album populernya yang lain, seperti Hari-Hari Cinta (1990), Aduh Sayang (1991), Kandas dan Aku Rindu Padamu.

Sementara terkait kehidupan pribadinya, Evie telah menikah dua kali. Suami pertamanya bernama Heru, dan berakhir dengan perceraian. Evie pada 2003, kemudian menikah lagi dengan pria bernama Malik, yang hingga kini setia menemaninya.

Arsip Berita Foto:

Evie Tamala

Foto Galeri:
Evie Tamala
Evie Tamala
Evie Tamala